Bismillah.
Membaca judul di atas, mungkin timbul di benak teman-teman yang memiliki minat dalam menulis novel dan ingin segera memiliki novel sendiri. Mungkinkah menulis novel secara instan dalam waktu yang relatif singkat yaitu 11 hari saja? Jika Anda bertanya pada saya, jawaban saya adalah: Sangat mungkin!
Menulis novel, jangan dibayangkan sebagai aktivitas yang serius dan berat. Menulis novel kita ibaratkan lari marathon (jika menulis cerpen adalah sprint). Ketika kita akan melakukan lari marathon, tentunya kita punya tujuan yaitu sampai di garis finish. Nah, menulis novel juga adal finishnya yakni saat kita memiliki naskah utuh yang siap ditawarkan ke penerbit. Untuk mencapai garis finish tersebut, yang harus kita lakukan adalah menulis, menulis, dan menulis. Tidak ada yang lain!
Yang jadi masalah adalah pola pikir kita terhadap aktivitas menulis novel itu sendiri. Kita seringkali merasakan pada awal penulisan kita sangat bersemangat. Namun, seiring waktu kejenuhan pun melanda, ide mentok, dan pada akhirnya naskah kita tidak pernah selesai. Naskah yang tidak jadi tersebut terbengkalai di folder-folder laptop. Kita sebagai penulisnya pun tidak berselera untuk membukanya lagi. Miris sekali, bukan?
Hal itu tidak akan terjadi ketika kita memiliki niat kuat, persiapan yang matang, dan konsistensi. Menulis novel dalam 11 hari merupakan solusi agar kita bisa berfokus pada satu pekerjaan dalam waktu relatif singkat dan tuntas. Saat kita menentukan tenggat waktu, kita akan berusaha memenuhinya sekuat tenaga. Jika tidak ada tenggat waktu, maka menulis novel hingga diterbitkan menjadi buku adalah impian semu belaka.
Lalu, bagaimana tahapannya agar kita bisa menulis novel dalam waktu 11 hari? Penasaran? Ikuti terus artikel ini sampai selesai ya, teman-teman. Di sini saya akan membongkar rahasia supaya kita bisa menulis novel dan memiliki naskah novel dalam waktu singkat namun tetap enjoy menjalani aktivitas sehari-hari. Check this out!
1. Hari ke-1: Rencana Penulisan Novel
Merencanakan untuk sukses, berarti Anda sudah melampaui setengah dari pekerjaan Anda. Saat Anda membuat rencana, Anda akan berusaha membuat pekerjaan semakin mudah dan terstruktur. Jika tidak ada rencana, maka Anda akan kebingungan saat menulis novel.
Langkah pertama, tentukan ide dasar dari novel yang akan Anda tulis. Tentukan tema, judul (sifatnya sementara, bisa diganti jika ada judul yang lebih cocok), dan sinopsis. Misalnya Anda akan membuat novel romance, maka tentukan kisah apa yang menarik untuk diangkat? Tema cinta memang klise, namun kita bisa menghadirkan tema cinta dengan sentuhan kesegaran dengan menambahkan sub-sub konflik yang rumit, pendalaman karakter (berdasarkan profesi misalnya), penguatan setting tempat, dan ide-ide lain yang tidak biasa. Anda bisa menuliskan ide dasar dalam sebuah kalimat (premis), kemudian dari premis dikembangkan menjadi sinopsis. Panjang sinopsis adalah 1-3 halaman, mencakup semua cerita dari awal hingga akhir.
Langkah kedua, buatlah outline dan alur mulai dari bab 1 hingga bab terakhir. Dari prolog hingga epilog. Jika Anda berencana membuat novel 100 halaman, maka Anda bisa memecahnya menjadi 20-30 bab, dengan panjang 3-7 halaman per babnya (tidak harus sama, sesuai kebutuhan cerita). Jadi, Anda bisa membuat bab-bab dengan judul sub-bab masing-masing. Jika tidak bisa membuat judul sub-bab, Anda cukup menuliskan bab 1, bab 2, dst. Aturlah alur cerita yang Anda inginkan, mau pakai pola maju, atau mundur (flashback), atau gabungan keduanya. Alur maju-mundur-maju biasanya disukai karena memberikan sensasi tersendiri bagi pembaca.
Langkah ketiga, ciptakan karakter tokoh. Tuls semua nama tokoh (bila perlu nama lengkap, walau tidak semua ditampilkan nama lengkapnya di dalam novel), ciri fisik dan sifat-sifat tokoh. Tentukan pula posisi tokoh, apakah menjadi tokoh utama maupun sampingan. Semakin rinci semakin baik. Anda bisa menjadikan karakter tokoh ini sebagai pegangan agar setiap tokoh yang muncul memiliki keunikan.
2. Hari ke-2: Imajinasi, Jauhkan Layar Laptop!
Pada hari pertama Anda sudah memiliki satu pegangan, yaitu konsep dasar novel Anda. Hari kedua, jangan langsung menulis novel! Saya sarankan, Anda pergi keluar rumah, jalan-jalan untuk menumbuhkan imajinasi Anda. Siapa tahu, saat berjalan-jalan, akan menambah ide-ide menarik yang dapat dimasukkan ke dalam novel. Selain itu, Anda harus melemaskan otak untuk membuat novel dalam 7 hari kedepan. Jauhkan layar laptopmu, dan berimajinasilah dengan apa yang sudah Anda rencanakan.
3. Hari ke-3 Hingga Hari ke-9: Marathon Menulis Draft Novel
Seperti yang sudah disinggung di awal tadi, menulis novel adalah perkara menulis itu sendiri. Tidak mungkin ide yang ada dalam otak bisa terwujud dalam bentuk tulisan dan buku jika tidak ditulis. Maka, dalam membuat novel yang paling penting adalah proses penulisan draft novel itu sendiri. Keluarkan semua imajinasi yang Anda miliki secara cepat. Jangan pernah berpikir untuk mengedit! Mengedit naskah yang baru setengah jadi hanya akan menghambat penulisan draft novel Anda. Karena mengedit adalah sebuah pekerjaan tersendiri yang bisa dilakukan setelah draft Anda selesai.
Tulis saja semuanya, jika Anda memiliki ide yang lebih baik untuk bab-bab awal yang sudah Anda tulis, tulislah di dokumen terpisah dan bisa Anda terapkan nanti. Berikan waktu khusus untuk menulis, jangan melewatkan satu haripun tanpa menulis. Kalau dirata-rata, maka Anda harus menulis setidaknya 15 halaman per hari selama 7 hari untuk menulis naskah 100 halaman. Waduh, berat dong ya? Tidak. Anda akan terbantu dengan outline yang telah Anda buat. Jika Anda sanggup mengikuti aturan main ini, maka menulis novel dalam 10 hari bukan hanya khayalan. Anda benar-benar bisa melakukannya!
Jika Anda berpikir bisa maka Anda bisa mewujudkannya. Jika Anda membutuhkan waktu lebih, maka Anda bisa mencoba metode lain dari saya yakni menulis novel dalam 30 hari dan menulis novel dalam 100 hari (ikuti terus artikel berikutnya).
4. Hari ke-10: Buang Novelmu!
Selamat! Anda sudah bisa menulis 100 halaman naskah novel dengan lancar! Itu semua membutuhkan tekad yang kuat ya teman-teman. Tidak ada kesuksesan yang bisa diwujudkan tanpa kerja keras. Maka, tekunlah menulis hingga tercapai target yang diinginkan.
Lalu, apa langkah selanjutnya? Saya sarankan tutuplah kembali folder naskahmu. Saatnya rileks sejenak, membebaskan pikiran Anda dari novel yang sudah Anda tulis. Hal ini penting untuk melakukan proses berikutnya yaitu mengedit novel. Mengedit novel sendiri (self editing) bisa Anda lakukan di hari terakhir (hari ke-11). Waktunya jalan-jalan!
5. Hari ke-11: Editing and Finishing, Buat Proposal Novelmu
Tahap terakhir adalah mengedit novelmu sendiri. Langkah ini sangat penting sebelum naskahmu diterbitkan. Lebih tepatnya, sebelum naskahmu ditawarkan ke penerbit. Setelah hari ke-9 kamu ‘membuang novelmu’, maka Anda bisa lebih objektif saat mengedit. Semua kesalahan akan nampak saat kamu membuka naskahmu. Sebenarnya, mengendapkan novel dalam waktu yang lebih lama lebih baik supaya Anda bisa mengeditnya dengan lebih baik. Namun di metode ini, Anda bisa melakukannya di hari ke-11.
Editlah novelmu agar bebas salah ketik (typo), membetulkan alur yang membingungkan, atau membuang adegan yang tidak perlu. Dalam mengedit, maka kerahkan rasio Anda agar bisa mengedit dengan baik. Bisa dibilang, Anda harus kejam, meski itu adalah karya Anda sendiri.
Saatnya mengedit dan membuat proposal novelmu untuk dikirim ke penerbit. Carilah contoh proposal, surat pengantar, sinopsis (ringkasan novel) yang baik, dan kriteria/alamat penerbit yang banyak tersebar di internet. Lakukan dalam waktu singkat supaya Anda bisa menaklukkan challenge ini. Dengan begitu, Anda bisa memaksimalkan potensi Anda untuk menulis novel dalam waktu singkat.
Demikian artikel tentang cara cepat menulis novel dalam 11 hari. Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa dipraktekkan ya! Selamat mencoba!
Sangat bermanfaat. Ditunggu tulisan-tulisan berikutnya… 🙂
LikeLike
Terimakasih atas apresiasinya. Insya Allah, tunggu ya 🙂
LikeLike
Berman fast bangert Nih lgi dapet Tugag buat novel walu wktunya cukup lama sih namanya jga pemula ( 1bln) bkn 11 hari hehehe
1 hari sih biasanya pling banyak 4 lembar susah mencari alur ceritanya
LikeLike
Terimakasih sudah membaca… Selamat menulis novel, semoga berhasil!
LikeLike
sangat bermanfaat kak postingannya hehe
LikeLike
Yups, semangat menulis ya!
LikeLike
makasih mba. nemu postingan ini di saat yang tepat. mood boster banget… bismillah semoga bisa….l
LikeLike
Sama2… Semoga bermanfaat. Semangat menulis, ya!
LikeLike
15 halaman itu berapa kata?
LikeLike
1 halaman sekitar 300-400 kata (tergantung spasinya), jd 15 halaman sekitar 4500-5000 kata…
LikeLike
Keren tipsnya, mbak. Boleh diaplikasikan tu, tp skrg saya masih latihan sprint ni, blm marathon.
Tapi trksih buat tipsnya.
Salam kenal juga
LikeLike
Sip, semangat ya! Sama2, terimakasih udah mampir…
LikeLike
Salam kenal juga kak… Jika suka menulis pendek seperti cerpen, tips ini bisa digunakan supaya lebih produktif lagi. 🙂
LikeLike
Sangat memotivasi!
Terima Kasih artikel yang sangat berguna dan bermanfaat. 👍👍👍
LikeLike
Terimakasih sudah membaca. Semangat menulis, ya!
LikeLike
Terima kasih tipsnya mbak, sangat bermanfaat. Saya senang sekali menulis, setiap hari selalu aja ada ide buat nulis. Tapi yg jadi masalah waktu coba nuangin idenya ke dalam bentuk tulisan itu kadang bisa lamaaaa banget… banyak yg saya pertimbangin kayak pemilihan kata dll, kadang waktu karyanya belum selesai juga saya udah sering bolak-balik ngoreksi ke halaman-halaman awal… mungkin setelah baca tips dari mbak nantinya saya bisa menulis lebih cepat 🙂
LikeLike
ashiyap…memang kalau udah jadi tulisan bawaannya pengen ngedit. Padahal mengedit bisa dilakukan nanti jika naskah sudah selesai. Semangat ya!
LikeLike
Terimakasih banyak kak Indriani Taslim. Alhamdulillah artikelnya sangat bermanfaat sekali.. Like..
LikeLike
sama-sama ukhty…kabari ya jika novelnya sudah terbit 🙂
LikeLike
Sangat membantu sekali terimakasih
LikeLike
sama-sama kak 😀
LikeLike
saya semangat diawal doang hahahahah
LikeLike